Langsung ke konten utama

Meniti Jalan Kemajuan: Visi Prof. Husein Syam untuk Masa Depan Sulawesi Barat

 Di tengah riuhnya panggung politik Sulawesi Barat, nama Prof. Husein Syam mencuat dengan keyakinan dan komitmen kuat untuk membawa perubahan besar bagi tanah kelahirannya. Seorang akademisi yang telah lama berkarier di dunia pendidikan, Prof. Husein bukan sekadar seorang cendekiawan, tetapi juga seorang manajer ulung yang kini siap mengambil peran lebih besar sebagai pemimpin daerah. Wawancara ini memperlihatkan pandangan dan rencananya yang luas, menyentuh berbagai sektor, mulai dari pendidikan hingga kemaritiman, yang ia yakini sebagai kunci kemajuan bagi Sulawesi Barat.

Dalam perbincangannya, Prof. Husein mengangkat berbagai masalah yang masih menghambat kemajuan daerah ini dan menawarkan solusi-solusi konkret yang didasari oleh pengalamannya sebagai pemimpin di institusi pendidikan. Namun lebih dari itu, dia juga berbicara tentang niat tulusnya untuk berjuang bersama masyarakat dalam memajukan Sulawesi Barat. Baginya, politik bukanlah tujuan, melainkan alat untuk membangun.

Pendidikan dan Kesehatan: Fondasi Utama Kemajuan

Bagi Prof. Husein, langkah pertama dalam memajukan Sulawesi Barat adalah melalui peningkatan sumber daya manusia. Ia meyakini bahwa pendidikan dan kesehatan adalah fondasi yang tak bisa ditawar. “Yang pertama itu adalah peningkatan sumber daya manusia. Dan yang harus kita pastikan adalah pendidikan di semua strata. Mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi harus mendapatkan perhatian yang serius,” ujarnya dengan tegas.

Kesehatan juga tak luput dari perhatiannya. Prof. Husein menekankan pentingnya layanan kesehatan yang merata dan berkualitas. “Layanan kesehatan harus kita tuntas, tidak ada lagi warga Sulawesi Barat yang tidak mendapatkan pelayanan medis yang memadai. Kita harus hadirkan teknologi kesehatan yang modern, agar masyarakat tidak perlu lagi dirujuk jauh hingga menyebabkan kematian di tengah jalan,” tegasnya lagi, menyoroti permasalahan serius yang kerap terjadi di daerah terpencil.

Kemaritiman: Potensi Besar yang Terlupakan

Sulawesi Barat dikenal sebagai daerah maritim dengan potensi kelautan yang sangat besar. Namun, menurut Prof. Husein, potensi ini belum dikelola dengan baik. “Kita masih terlalu bergantung pada pertanian, padahal potensi kelautan kita sangat besar. Kita harus bangun kemaritiman di Sulawesi Barat, dengan teknologi yang tepat, agar kita bisa meningkatkan PAD dari sektor ini,” ungkapnya dengan semangat.

Ia memberi contoh bagaimana industri perikanan dan kelautan bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru. Bukan hanya dengan menangkap ikan, tetapi dengan mengolahnya menjadi produk yang memiliki nilai tambah. “Kalau hanya menjual ikan mentah, itu sangat rendah nilainya. Tetapi jika kita olah, misalnya menjadi produk yang bisa bertahan lebih lama, kita bisa menjangkau pasar yang lebih luas dan menambah nilai ekonominya,” jelasnya.

Pertanian dan Industri: Membangun dari Akar

Tak hanya kelautan, Prof. Husein juga menaruh perhatian pada sektor pertanian yang menjadi tulang punggung masyarakat Sulawesi Barat. Dia menyebutkan pentingnya sentuhan teknologi untuk meningkatkan produktivitas petani. “Petani kita sudah merasa sukses jika menghasilkan 4 ton padi per hektar. Padahal, dengan irigasi yang lebih baik dan teknologi tepat guna, kita bisa meningkatkan hasil hingga 7 atau 8 ton per hektar,” paparnya.

Prof. Husein juga menyoroti potensi besar dari produk kakao yang menjadi komoditas andalan Sulawesi Barat. Namun, ia merasa program pemerintah sebelumnya belum maksimal dalam memberdayakan petani kakao. “Kakao kalau hanya dijual dalam bentuk biji, harganya sangat rendah. Tetapi jika kita olah menjadi bubuk atau produk setengah jadi, nilainya bisa meningkat hingga 400%,” tambahnya, menekankan pentingnya industrialisasi di sektor ini.

Infrastruktur: Jalan Menuju Kemakmuran

Dalam strategi pembangunan Prof. Husein, infrastruktur menempati posisi utama. Baginya, pembangunan jalan dan jembatan adalah kunci untuk membuka akses ke daerah-daerah yang selama ini terisolasi. “Infrastruktur adalah leading sector, sektor yang harus kita prioritaskan. Karena dengan jalan dan jembatan yang baik, akses transportasi menjadi lancar, ekonomi bergerak, dan harga tanah di sekitarnya akan meningkat. Ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara otomatis,” jelasnya.

Ia percaya bahwa membangun infrastruktur akan mempermudah akses masyarakat dalam menjual hasil bumi mereka ke pasar yang lebih luas, sehingga secara langsung meningkatkan perekonomian daerah.

Manajerial dan Pengorbanan: Dari Akademisi ke Pemimpin Daerah

Meskipun Prof. Husein berasal dari latar belakang akademis, ia tidak meragukan kemampuannya untuk memimpin di tingkat pemerintahan. Pengalamannya sebagai Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) selama dua periode telah membekali dirinya dengan kemampuan manajerial yang kuat. “Tidak semua orang di kampus bisa menjadi pemimpin. Tetapi saya telah memimpin UNM selama 8 tahun, dan saya tahu bagaimana mengelola sumber daya manusia untuk mencapai tujuan bersama,” ucapnya dengan yakin.

Dalam salah satu bagian wawancara, Prof. Husein menunjukkan betapa besarnya pengorbanan yang siap ia lakukan demi masyarakat Sulawesi Barat. “Saya masih punya 12 tahun lagi sebagai Profesor, dengan gaji yang bisa mencapai 100 juta per bulan. Tapi saya siap meninggalkan semua itu demi pengabdian saya kepada masyarakat Sulawesi Barat. Saya ingin menghibahkan diri saya untuk membawa perubahan,” katanya penuh tekad.

Bersinergi dengan Wakil: Peran Penting Ibu Eni

Menariknya, Prof. Husein memilih Ibu Eni Anwar sebagai wakilnya, istri dari mantan Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh. Ia meyakini bahwa pengalaman Ibu Eni selama mendampingi suaminya menjadi modal penting dalam menjalankan roda pemerintahan. “Ibu Eni itu memiliki pengalaman 10 tahun mendampingi Pak Anwar, dan saya yakin ada transfer ilmu manajerial dari suaminya. Saya berjanji bahwa sebagai wakil gubernur, Ibu Eni tidak akan hanya menjadi ban serep, tetapi akan memiliki peran sentral dalam menjalankan pemerintahan,” ucapnya.

Menutup Wawancara: Panggilan untuk Mengabdi

Wawancara ini ditutup dengan pesan mendalam dari Prof. Husein kepada masyarakat Sulawesi Barat. Ia bukanlah orang yang haus kekuasaan, tetapi lebih kepada panggilan untuk mengabdi. “Saya tidak duduk di sini untuk mengejar tahta. Saya tahu apa yang harus saya lakukan. Saya siap mengorbankan karier saya, waktu saya, dan pikiran saya untuk Sulawesi Barat. Yang saya butuhkan hanyalah kepercayaan dari masyarakat,” tuturnya.

Dengan visi besar dan komitmen kuat, Prof. Husein Syam tidak hanya menawarkan program-program pembangunan, tetapi juga integritas dan dedikasi. Di tengah persaingan politik yang semakin ketat, ia berharap bisa mendapatkan amanah untuk memimpin Sulawesi Barat menuju kemajuan yang lebih baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan dan Strategi SDK-JSM dalam Meningkatkan IPM dan Infrastruktur Sulawesi Barat

  Dr. H. Suhardi Duka, M.M. bersama Mayjen TNI (Purn) Salim S. Mengga resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) untuk periode 2025-2030. Pelantikan tersebut dilaksanakan pada Kamis, 20 Februari 2025, di Istana Negara, Jakarta. /Foto/Istimewa /Pikiran Rakyat Sulbar Fenomena ketimpangan pembangunan di Sulawesi Barat menjadi tantangan besar bagi Gubernur Suhardi Duka (SDK) dan Jenderal Salim D. Mengga (JSM). Dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih di bawah rata-rata nasional dan disparitas infrastruktur antarwilayah yang signifikan, dibutuhkan kebijakan yang strategis dan inovatif untuk menjawab berbagai tantangan yang ada. Tantangan Pembangunan Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM Sulawesi Barat berada pada angka 70, masih jauh dari rata-rata nasional yang mencapai 74,39. Faktor utama penyebabnya adalah kualitas pendidikan, kesehatan, dan ekonomi yang belum optimal. Kurangn...

Tahapan Agenda Setting dalam Pembentukan Kebijakan oleh Wahyudi Iswar

  Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Wahyudi Iswar, Analis Kebijakan Ahli Muda di Diskominfo Provinsi Sulawesi Barat. Anda saat ini berada di program BUKA RUANG . Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang tahapan agenda setting dalam proses pembentukan kebijakan publik. Dalam studi kebijakan publik, secara umum proses agenda setting merupakan tahapan yang melibatkan transformasi dari isu atau masalah privat menjadi isu publik, yang kemudian diangkat menjadi agenda pemerintahan. Proses ini adalah bagian penting dalam ruang lingkup agenda setting . Mengacu pada pengukuran Indeks Kualitas Kebijakan Publik yang diterbitkan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN), kualitas agenda setting menjadi salah satu subdimensi dalam indeks tersebut. Indeks Kebijakan Publik sendiri memiliki dua dimensi utama, yaitu dimensi perencanaan kebijakan dan dimensi evaluasi serta kemanfaatan kebijakan. Agenda setting termasuk dalam dimensi perencanaan kebijakan, bersama dengan s...

Menuntaskan Tenaga Kontrak Pemerintah 2025: Keputusan MenPAN-RB Nomor 16/2025 tentang PPPK Paruh Waktu Sebagai Solusi Transformasi Kepegawaian

Penghapusan tenaga honorer oleh pemerintah pada tahun 2025 menandai era baru dalam pengelolaan sumber daya manusia di sektor publik. Kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan sistem kepegawaian yang lebih efisien, terstruktur, dan profesional. Selama ini, sistem rekrutmen tenaga honorer dinilai tidak pasti dan kurang jelas, menyebabkan banyak tenaga kerja non-ASN menerima upah di bawah standar regional (UMR) serta menimbulkan beban anggaran yang tidak efisien. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah menerbitkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KepmenPANRB) Nomor 16 Tahun 2025 tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu. Regulasi ini menjadi landasan hukum bagi pengangkatan tenaga non-ASN sebagai PPPK paruh waktu, memberikan harapan baru bagi mereka yang selama ini bekerja tanpa status dan jaminan yang jelas. Latar Belakang dan Urgensi Penerbitan KepmenPANRB 16/2025 KepmenPANRB 16/2025 lahir sebagai respons terh...