Kisah Umar bin Abdul Aziz, yang dikenal sebagai khalifah yang adil, memberikan banyak pelajaran yang relevan untuk perbaikan pemerintahan di Indonesia. Meskipun memimpin hanya selama dua tahun lima bulan, ia berhasil meninggalkan warisan yang kuat dalam hal keadilan dan kesejahteraan rakyat.
Keadilan yang Menjadi Landasan
Umar bin Abdul Aziz menegaskan pentingnya keadilan sebagai fondasi pemerintahan. Ia pernah berkata:“Bentengi kotamu dengan keadilan dan bersihkan jalan-jalannya dari kezaliman.”Pernyataan ini menunjukkan bahwa keadilan bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi harus diterapkan secara nyata dalam setiap aspek pemerintahan. Dalam konteks Indonesia, ini bisa menjadi prinsip dasar untuk mengatasi ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah.
Penegakan Hukum dan Anti-Korupsi
Khalifah Umar sangat tegas dalam memberantas korupsi di kalangan pejabat pemerintah. Ia tidak ragu untuk memecat mereka yang terbukti melakukan penyalahgunaan kekuasaan. Dalam hal ini, ia menunjukkan sikapnya:“Jabatan bukanlah alat untuk meraup kekayaan, melainkan amanah dan beban yang harus ditunaikan secara benar.”Prinsip ini sangat relevan bagi pemerintah Indonesia yang masih berjuang melawan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
Perlakuan Adil Terhadap Semua Golongan
Umar bin Abdul Aziz dikenal karena perlakuannya yang adil terhadap semua golongan masyarakat, termasuk non-Muslim. Ketika orang Kristen mengeluh tentang penyitaan gereja mereka, ia segera bertindak:“Orang Kristen juga diusahakan agar tidak dibebani pajak yang mencekik leher.”Ini menunjukkan bahwa keadilan harus diterapkan tanpa diskriminasi, sebuah nilai penting dalam masyarakat multikultural Indonesia.
Fokus pada Kesejahteraan Rakyat
Umar sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Ia berusaha memastikan bahwa kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Dalam satu kesempatan, ia mengarahkan agar dana zakat digunakan untuk membantu mereka yang berhutang dan menikahkan pasangan yang belum menikah:“Setiap Muslim yang sedang dalam perjalanan dapat menginap di tempat itu sehari semalam dan kendaraannya juga akan diurus.”Kebijakan ini mencerminkan perhatian Umar terhadap kesejahteraan sosial, yang dapat menjadi inspirasi bagi pemerintah Indonesia untuk lebih fokus pada program-program sosial.
Kesederhanaan dan Keteladanan
Umar bin Abdul Aziz dikenal karena kesederhanaannya meskipun memiliki kekuasaan besar. Ia hidup sederhana dan menolak kemewahan:“Ia menerima gaji kurang dari jumlah yang didapat bawahannya.”Sikap ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus menjadi teladan bagi rakyatnya dalam hal kesederhanaan dan tanggung jawab sosial.
Kesimpulan
Kisah Umar bin Abdul Aziz memberikan banyak pelajaran berharga mengenai keadilan, transparansi, perhatian terhadap kesejahteraan rakyat, dan kesederhanaan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, pemerintah Indonesia dapat memperbaiki sistem pemerintahan dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Warisan kepemimpinan Umar adalah contoh nyata bagaimana seorang pemimpin dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan masyarakat.sumber: Sali, M. A. (2019). Distinction of Justice and Fairness during Umar Bin Abdul Aziz's Reign. AJIS: Academic Journal of Islamic Studies, 4(2).
Komentar
Posting Komentar